LONDON – Arsenal buka sela delapan point di pucuk klassemen Liga Premier dengan mencetak kemenangan 2-0 menantang Tottenham Hotspur dalam derby London Utara, Minggu.
Gol bunuh diri Hugo Lloris dituruti oleh gempuran jarak jauh oleh Martin Odegaard – ke-2 nya di set pertama – cukup buat mengeklaim point dan menjaga usaha Arsenal untuk memenangi gelar pertama mereka semenjak Invincibles Arsene Wenger pada 2003-04. Odegaard, kiper Aaron Ramsdale dan striker Bukayo Saka semua tampil hebat untuk The Gunners, saat Spurs ditaklukkan oleh pesaing mereka dan sekarang tertaut lima point dalam persaingan perebutan finish di empat besar.
1. Arsenal pada akhirnya jadi favorite juara
Ongkos gelar Liga Premier Arsenal saat ini tidak terpungkiri. Untuk pertamanya kali musim ini, The Gunners tercatat sebagai favorite untuk memenangi liga dengan bandar taruhan sesudah kemenangan 2-0 mereka di Tottenham memperjelas peralihan momen penting dalam pemburuan gelar akhir minggu ini.
Kekalahan Manchester City di Manchester United, ditambah lagi kemenangan derby London Utara Arsenal, memberikan team Mikel Arteta keunggulan delapan point di muka team bimbingan Pep Guardiola. Keunggulan itu membuat mereka jadi favorite gelar untuk pertamanya kali setiap tahapan musim ini semenjak team Wenger menaklukkan Leicester yang pada akhirnya jadi juara pada Februari 2016.
Walau Arsenal, City, dan team posisi ke-4 United tinggal satu laga kembali di paruh musim ini — urutan ke-3 Newcastle United capai angka itu dengan laga ke-19 mereka di kandang Fulham di hari Minggu — keunggulan delapan point nampaknya lumayan besar. satu dalam kampanye yang hanya The Gunners yang memperlihatkan stabilitas apa saja.
Benturan dengan pesaing tradisionil mereka ini nampaknya mengidentifikasi diawalinya masa pengetesan untuk team Arteta, yang sudah kalah dalam semua lawatan mereka awalnya ke Stadion Tottenham Hotspur. Dengan laga Spurs dituruti oleh United di Emirates Pekan kedepan dan laga kandang menantang City pada 15 Februari, kredensial gelar Arsenal betul-betul akan ditaruh di bawah pemantauan, tapi mereka melalui rintangan pertama dengan menaklukkan Spurs dengan score yang memuji tuan-rumah. samping.
Arteta sudah membuat team yang mempunyai talenta dan keuletan dalam ukuran yang serupa, dan mereka nampaknya tidak – minimal – terusik oleh saraf atau penekanan keinginan. Apa tim Arsenal cukup dalam untuk tetap bertahan, harus disaksikan, dan banyak team tidak berhasil menjaga paruh pertama musim yang bagus sampai paruh ke-2 . Tetapi mereka melalui tiap ujian yang mereka temui sementara lainnya terpeleset. Arsenal patut dikatakan sebagai favorite juara.
2. Kepahlawanan Ramsdale menggarisbawahi kekeliruan Lloris
Ini ialah hari yang kontras untuk dua kiper yang bekerja. Lloris mengawali dengan jelek, mainkan peranan besar dalam kekalahan teamnya, sementara Ramsdale ialah juara laga.
Bahkan juga saat sebelum Lloris kecolongan gol bunuh diri pada menit ke-14, saat ia tidak berhasil menyikat operan silang Saka ke gawang, bekas kiper Prancis itu – ia umumkan pemunduran dianya dari sepak bola internasional sesudah Piala Dunia – nyaris memberi gol ke Eddie Nketiah dengan jelek. ijin. Pemain berumur 36 tahun itu memacu kepanikan beberapa pembelanya dan lamban untuk turun dalam usahanya yang tidak berhasil untuk meredam shooting Odegaard dari jarak 20 yard untuk membikin Arsenal cetak gol ke-2 .
Lloris pernah jadi kiper hebat, tapi ia selalu membuat terlampau beberapa kesalahan untuk dipandang betul-betul kelas dunia. Sekarang, kekeliruan jadi terlampau biasa, dan Spurs harus mulai cari substitusinya.
Arsenal tidak mempunyai kekuatiran semacam itu dengan Ramsdale. Penjaga gawang Inggris kadang eksentrik dan tidak bisa diprediksikan, tapi dia mempunyai atletis dan kedatangan yang luar biasa, dan pengamanan set pertama dari Son Heung-Min dan Harry Kane tiba pada saat penting. Ia selanjutnya gagalkan Kane kembali dan Ryan Sessegnon pada awal set ke-2 saat Spurs berusaha untuk kembali lagi ke permainan, jadi andilnya penting.
Semua team peraup gelar memerlukan kiper yang andal. Arsenal sedang dalam pemburuan karena mereka memilikinya; Spurs ada di luar empat besar karena mereka tidak melakukan.
3. Musim Spurs tergantung pada tiga laga Premier League selanjutnya
Tottenham sekarang ada dalam pertarungan yang makin patah semangat untuk amankan kwalifikasi Liga Champions susul kekalahan ini. Pasukan Antonio Conte ada lima point ada di belakang Man United yang ada di posisi ke-4, sesudah mainkan satu laga semakin banyak dari team bimbingan Erik ten Hag, dan margin kekeliruan mereka secara cepat tipis.
Realitanya, bagaimana juga, inspirasi liga Tottenham peluang akan ditetapkan oleh tiga laga selanjutnya, di mana mereka hadapi Manchester City kandang dan tandang di ke-2 segi perjalanan yang susah ke Fulham yang ada di posisi ke enam pada 23 Januari.
Musim kemarin, Spurs datang dari status muram yang serupa pada tahapan musim ini untuk finish di empat besar, tapi itu karena mereka mendapatkan faedah dari pemilihan Conte sebagai pelatih di tengah-tengah musim. Sedikit ada pertanda pemantulan kembali musim ini, tapi Spurs perlu mendapati suatu hal dengan lumayan cepat karena tiga laga liga selanjutnya bisa membuat mereka pulang dengan point 0 bila mereka tampil seburuk yang mereka kerjakan menantang The Gunners.
Mereka kekurangan gagasan dan organisasi, dan keyakinan diri nampaknya kurang, tapi Spurs sekarang sudah capai tahapan tentukan musim mereka. Kekuatirannya ialah jika mereka tidak berhasil cuma saat mereka perlu tingkatkan permainan mereka.